Skip to main content
Berita Kegiatan

BABES REHAB LIDO JALANI VAKSINASI COVID-19 TAHAP II

Dibaca: 16 Oleh 14 Mar 2021Maret 17th, 2021Tidak ada komentar
BABES REHAB LIDO JALANI VAKSINASI COVID-19 TAHAP II

BABES REHAB LIDO JALANI VAKSINASI COVID-19 TAHAP II

babeslido.bnn.go.id – Upaya pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan Balai Besar (Babes) Rehabilitasi BNN, vaksinasi menjadi prioritas penting untuk dilaksanakan. Kepala balai besar rehabilitasi BNN, Drs. Yuki Ruchimat, M.Si , mengajak seluruh pegawai untuk turut menyukseskan program vaksinasi yang dilaksanakan di  di Gedung Olahraga Balai Besar Rehabilitasi BNN – Bogor, Minggu (14/03).

Program vaksinasi yang tengah diupayakan pada hari sebelumnya menjadi tolak ukur untuk memberikan kembali vaksin tahap 2 (dua) pada pegawai dan peserta  yang sudah terdaftar. Tak luput dari perencanaan, pelaksanaan program vaksin ini dengan tetap menjalankan  disiplin dan  protokol kesehatan.

“Hari ini jajaran staf telah melaksanakan vaksin yang kedua. Vaksin berjalan dengan lancar semua proses sudah dilakukan secara tertib dan menggunakan protokol kesehatan. Tentu saja ini merupakan suatu proses yang tidak mudah,” ujar Drs.Yuki Ruchimat, M.Si saat meninjau vaksinasi Covid-19.

Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui peserta dalam proses pelaksanaan vaksinasi itu. Nantinya para penerima vaksin harus melewati 4 meja. Alur 4 meja ini sebagaimana tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor hk.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pertama, peserta mendatangi ruang pendaftaran, kemudian melakukan registrasi. Saat registrasi, kesesuaian data peserta diperiksa kembali berdasarkan data di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tahapan selanjutnya yakni, skrining data kesehatan peserta, serta dilakukan pengecekan seperti suhu tubuh, dan tekanan darah. Kemudian peserta divaksinasi. Setelah menerima vaksin, peserta diobservasi selama 30 menit. Observasi diperlukan guna mengetahui bila ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). KIPI bisa diartikan sebagai setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.

Dalam wawancaranya, Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN mengungkapkan,  pelaksanaan vaksinasi merupakan salah satu bentuk dukungan dalam menyukseskan program pemerintah dalam pencegahan penularan Covid-19.

BABES REHAB LIDO JALANI VAKSINASI COVID-19 TAHAP II

“Kita berharap dengan program vaksinasi ini kita bekerja sama, bahu-membahu untuk mencegah terjadinya penularan covid-19,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Tata Usaha Puskesmas Cigombong, Imas Masisaroh, S,Tr.Keb menyatakan bahwa beliau sangat mengapresiasi pihak Babes yang telah memfasilitasi penyelenggaraan vaksinasi di Gelanggang Olah Raga (GOR).

“Tempat ini luas dan bagus sekali protokol kesehatannya, Alhamdulillah kegiatan vaksin bisa berjalan dengan lancar,” ungkap Imas.

Pada kesempatan yang sama  pegawai Klinik Agam Medical, Mahesa mengaku senang dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan vaksinasi itu. Menurutnya, sinergitas antara Balai Besar Rehabilitasi BNN dan Puskesmas Cigombong  untuk memfasilitasi vaksinasi merupakan sebuah titik cerah untuk mengakhiri pandemi  Covid-19.

“Senang, akhirnya bisa ikut partisipasi aktif di kegiatan vaksin ini, yang berarti sudah ada titik cerah untuk akhir dari pandemi ini. Cepat pulih bangsaku semoga semuanya  kembali lagi seperti semula,” pungkasnya.

Salah satu petugas vaksin asal Puskesmas Cigombong juga mengimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyukseskan program pemerintah dengan megikuti vaksinasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah.

” Tidak perlu takut. Insyallah, kita semua sehat dengan bersedia divaksin. Ini membuktikan bahwa kita beritikad baik untuk mencegah Covid-19 dan menghentikan penularan Covid-19,” tuturnya. (hum)

Kirim Tanggapan

Skip to content made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel